Sunday, December 2, 2007

Sedih ya?

Kemarin aq potong rambut sekalian smoothing, biasalah...udah langganan kalo misalnya pangkas rambut jadi pendek mesti smoothing kalo gak rambut aq bisa jingrak semua naik ke atas, hahahaha. rambut panjang ada enaknya ada juga gak enaknya. rambut panjang gampang diapa-apain kalo rambut lagi gak beres tinggal dikuncir selesai urusan cuma rontok dan gerahnya ini yang gak tahan, mana aq ke kantor naek sepeda lagi...jadi tiap hari paling gak harus cuci rambut...capek deh..

jam 9.3o, aq udah nyampe di salon "Lincha" yang punya salon kebetulan orang keturunan Cina tapi kulitnya gak kayak orang Cina tapi agak coklat kayak orang Aceh juga. Gak heran hampir semua orang keturunan datang ke situ plus orang Aceh sendiri termasuk Laki-laki karena salon tidak mengkhususkannya untuk perempuan saja.

salonnya masih sepi belum ada orang satupun, kecuali satu orang staff. "Mau apa Mbak? si neng itu tanya ke' aq "mau potong rambut dengan smoothing" terus aq balik tanya " ada genset gak Mbak?" si Neng ngejawab " ada kok" aq cuma mastiin aja kalo-kalo mati lampu, biasalah kalo tinggal di negara kelas 2 begini, apa -apa harus dipastiin dari pada bete nantinya.

Si Neng yang ngerjain rambut aq namanya Lilis, anak Sunda Jawa tapi pernah tinggal dan sekolah di Peurlak, tapi harus ngungsi ke Medan sewaktu konflik dulu.

Hampir setengah dari staf salon yang pernah aq ajak ngobrol, mereka gak pernah punya mimpi untuk kerja jadi tukang gunting rambut,cream bath, bonding, dll. tapi itu lah jalan hidup, selalu gak pernah sama dengan apa yang kita pikirkan.

kerja di sebuah salon kecantikan tidaklah mudah seperti yang dipikir Lilis pada awalnya, dimulai dari imej salon adalah tempat dimana staf-stafnya bisa "dipakai", cerita tentang gay, banci, dll adalah topik yang paling favorit untuk dibahas.

Tapi lain dengan Lilis, dia berandai-andai ingin merubah imej itu dari pandangan umum orang -orang, terutama tamu laki-laki yang datang ke salon mereka. Secara pribadi dia tidak begitu suka dengan tamu laki-laki yang datang untuk cuci rambut ataupun creambath "tapi mau gimana lagi kak" jawabnya.

Pelecehan di salon tidak serta merta cuma dilakukan oleh tamu laki-laki yang datang, tapi juga dari staff perempuan salon nya sendiri. pelecehan yang paling sering terjadi adalah "body screening" itu cuma istilah yang aq buat sendiri aja karena kebanyakan laki-laki suka sekali melihat perempuan dengan mata mereka dari ujung kaki sampai dengan kepala dengan pandangan yang sangat memuakkan. Kata-kata lain yang paling sering kita dengar adalah " hei perempuan" atau " abangku kaya abang ku sayang abangku sengsara cinta melayang" itu kan indikasi kalo hampir setengah staf di salon, masih berfikir kalau perempuan yang datang ke salon itu, ya kalo gak dapat uang dari suami ya pacar...sedih ya